Sejarah Digital Marketing

Sejarah Digital Marketing


Sejarah Digital Marketing Menggantikan Traditional Marketing

Satu generasi yang lalu, konsumen bergantung pada belas kasihan pengiklan yang menyuapi mereka dengan pesan pemasaran melalui beberapa saluran media: media cetak, papan reklame, televisi, radio. Pengiklan ini menciptakan pasar, mendefinisikan dan memperkuat stereotip konsumen. Pada tahun 1950-an, periklanan pada dasarnya merupakan percakapan satu arah dengan audiens yang terbatas. Iklan TV tumbuh dan berkembang menjadi media pemasaran yang layak. Para ahli adalah pembuat gaya.

Dengan meledaknya media digital, masyarakat mulai berinteraksi satu sama lain – dan dengan perusahaan tempat mereka berbisnis – dengan cara-cara baru. Relevansi saluran cetak dan penyiaran tradisional menurun, sehingga mengubah sepenuhnya dinamika konsumen-perusahaan. Saluran digital membuka pintu bagi konsumen. Konsumen tidak lagi menjadi peserta pasif dalam pembicaraan pemasaran yang bersifat sepihak, konsumen menjadi penulis, penerbit, dan kritikus yang berdaya. Lanskap digital bersifat partisipatif, yaitu area di mana konsumen bertukar ide. Pemasar tidak lagi mengarahkan diskusi. Konsumen sehari-hari kini menjadi pembuat gaya dan pencipta tren.

Bagi pemasar yang mencoba bersaing di media digital baru ini, sangat sulit untuk menampilkan konten Anda di tengah persaingan. Meskipun jumlah waktu yang dihabiskan konsumen di web dan seluler telah meningkat secara dramatis, jumlah konten yang tersedia telah meningkat secara eksponensial. Lebih banyak konten digital yang dibuat dalam sehari daripada yang dapat dikonsumsi kebanyakan orang dalam setahun. Dengan begitu banyak gangguan dan pilihan, audiens Anda memiliki rentang perhatian yang sangat pendek.

Pertumbuhan eksponensial saluran digital telah meningkatkan pentingnya pemasaran digital. Namun pemasaran digital bukan hanya tentang saluran. Ini juga merupakan mekanisme yang digunakan orang untuk membuat dan berbagi konten dan pengalaman, serta berinteraksi satu sama lain dan dengan perusahaan yang berbisnis dengan mereka.

Posting Komentar

0 Komentar